Seperti
yang kita tahu, penggunaan ICT, yaitu seperti handphone, computer, laptop,
kamera digital, MP3 player, internet, dan lain sebagainya sudah sangat marak di
tengah-tengah masyarakat kita. Tak diragukan lagi, seiring dengan perkembangan
zaman, sudah semakin banyak masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia, yang
menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang sudah semakin
canggih.
Jika
dibandingkan dengan zaman dahulu sebelum teknologi semaju saat ini, tentu saja
dapat kita rasakan sendiri betapa bermanfaatnya suatu teknologi. Teknologi
memberikan banyak sekali kemudahan bagi kita dalam menjalani kehidupan.
Informasi sudah banyak yang mudah sekali didapatkan, hanya dengan sentuhan
kecil di jari kita. Zaman sekarang ini bahkan terdapat sebuah kalimat slogan
dari Telkom yang terasa tepat sekali menggambarkan keadaan dunia kita zaman
sekarang ini, yaitu”The world in your
hand”. Mengapa
harus ‘dunia di tangan kita’? Tidakkah itu sedikit berlebihan? Oh, tentu saja
tidak. Jika kita perhatikan, zaman sekarang ini
nyaris tidak ada satu orang pun yang terpisah dari ICT, yaitu alat komunikasi
contohnya berupa telefon genggam. Bagi masyarakat zaman sekarang, telefon
genggam merupakan suatu alat yang amat sangat penting dan sangat dibutuhkan
kapanpun dan dimanapun mereka berada. Bahkan bagi beberapa orang, mereka akan
merasa sangat gelisah jika lupa membawa telefon genggam mereka. Selain itu, seiring
perkembangan teknologi yang semakin canggih, telefon genggam sudah memiliki
banyak sekali fitur canggih yang sangat berguna untuk dipergunakan kapanpun.
Baik untuk pekerjaan, pelajaran, dan hiburan. Maka tak ayal jika kita sering
sekali menjumpai orang-orang yang berlalu lalang di sekitar kita dengan telefon
genggam di tangan mereka.
Dengan
menggunakan telefon genggam yang sudah semakin canggih tersebut, pengguna yang
terkoneksi dengan internet dapat menemukan berbagai macam informasi yang
dibutuhkannya, kapanpun dan dimanapun. Bayangkan, hanya dengan sebentuk alat
kecil di dalam genggaman tangan Anda! Dengan menggunakan telefon genggam
tersebut, kita dapat mengetahui kejadian apa yang sedang berlangsung di belahan
dunia yang lain, kita dapat terhubung dengan kenalan-kenalan kita walaupun
sedang berjauhan dan masih banyak lagi. Seolah-olah dunia sudah tanpa batas,
semua orang dapat terhubung satu sama lain. Kita dapat melihat dunia hanya
dengan menggunakan telefon genggam.
Jika
kita lihat dari penggunanya, pengguna ICT berasal dari kalangan yang
bermacam-macam. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa hingga para orang
tua pasti mengenal dan merasakan manfaat dari penggunaan ICT. Beberapa fakta
mungkin terasa mencenggangkan, karena bahkan anak-anak yang belum bisa membaca
pun sudah dapat menggunakan dan mengaplikasikan ICT dengan cukup baik meskipun
masih terbatas.
Melihat
fenomena yang semakin sering terjadi ini, tentunya akan menarik untuk dapat
mengkaji apa pengaruh dari penggunaan ICT terhadap kondisi para penggunanya.
Tentunya sudah banyak sekali isu yang beredar, baik mengenai pengaruh positif
bahkan pengaruh negatif yang disebabkan oleh penggunaan ICT ini. Penggunaan ICT, jika
kita lihat dari sisi psikologisnya, memang terdapat banyak sekali manfaat dari
penggunaan ICT. Tapi, berbanding lurus dengan segala manfaatnnya, tentu saja
banyak pula hal-hal merugikan yang bisa kita dapatkan. Dengan penggunaan ICT,
misalnya dalam proses penyampaian materi dalam kegian belajar mengajar, ICT
memberikan efisiensi waktu serta membuka kesempatan bagi pelajar untuk
mendapatkan lebih banyak informasi. Penggunaan ICT yang tepat, misalnya dalam
program powerpoint yang bertampilan menarik tentu akan meningkatkan motivasi
belajar. Misalnya dengan memasang gambar-gambar menarik yang berkaitan dengan
materi, tentu pelajar akan lebih mudah memperhatikan proses pembelajaran,
selain itu juga dapat mempermudah pemahaman materi.
Jika
kita perhatikan, banyak sekali materi pembelajaran yang mungkin dulu dirasa
tidak akan sanggup diikuti oleh pelajar di usia tertentu tetapi sekarang sudah
mulai diperkenalkan. Mengapa? Karena dengan adanya kemajuan teknologi, pelajar
akan dapat lebih mudah memahami materi, misalnya dengan menonton video-video
pembelajaran dari internet maupun dengan menggunakan program pembelajaran
interaktif. Kemampuan kognisi pelajar semakin terdorong. Jika kita lihat lebih
dalam dari sisi pendidikan, teknologi sudah sangat erat kaitannya dengan dunia
pendidikan. William James dan John Dewey mengemukakan suatu prinsip,
konstuktivisme, yang tidak sekedar meminta peserta didik untuk menghafal
informasii tetapi juga member mereka peluang untuk membangun pengetahuan dan
pemahaman materi pelajaran (Santrock, 2008). Pendidikan yang mendukung prinsip
konstruktivisme adalah pendidikan yang memasukkan unsure teknologi di dalamnya.
Jadi dengan adanya penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran tentu akan
dapat meningkatkan kreativitas serta membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri
peserta didik.
Menurut Teori Perkembangan Vygotsky,
terdapat tiga konsep utama, yaitu:
1. Genetic
Law of Development
Setiap kemampuan seseorang akan
tumbuh dan berkembang melewati dua aturan, yaitu tataran sosial lingkungannya
dan tataran psikologis yang ada pada dirinya.
2. Zone
of Proximal Development
Perkembangan kemampuan seseorang
dapat dibedakan dalam dua tingkat, yaitu tingkat perkembangan actual yang
tampak dari kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalah
secara mandiri, dan tingkat perkembangan potensial yang tampak dari kemampuan
seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pemecahan masalah di bawah bimbingan
orang dewasa.
3. Mediasi
Mediator yang diperanan lewat tanda
maupun lambing adalah kunci utama memahami proses-proses sosial dan psikologis.
Oleh karena itu, jika dikaji lebih mendalam, teori perkembangan kognitif
Vygotsky akan diitemukan dua jenis mediasi, yaitu media metakognitif dan
mediasi kognitif.
Media
metakognitif adalah penggunaan alat-alat semiotic yang bertujuan untuk
melakukan self regulation (pengaturan
diri) yang mencakup: self planning, self monitoring, self checking dan self
evaluation. Media ini berkembang dalam komunikasi antar pribadi. Sedangkan media kognitif
adalah penggunaan alat-alat kognitif untuk memecahkan masalah yang berhubungan
dengan pengetahuan tertentu. Sehingga, media ini bisa berhubungan konsep
spontan (yang bisa salah) dan konsep ilmiah (yang lebih terjamin kebenarannya).
Jika
kita perhatikan terori Vygotsky di atas, maka
dapat kita lihat bahwa perkembangan kognitif seseorang dipengaruhi tataran
sosial lingkungannya dan tataran psikologis dalam dirinya, artinya jika
lingkungan seorang anak adalah lingkungan yang sangat erat dengan penggunaan
ICT, maka anak tersebut juga akan belajar untuk menggunakan ICT pula meskipun
pada dasarnya ia masih belum mengetahui konsep ICT itu sendiri. Hal itu dapat
kita lihat dari anak-anak kecil zaman sekarang yang jauh lebih senang bermain
menggunakan gadget daripada bermain dengan teman sebayanya. Lingkungan
keluarganya yang selalu menggunakan gadget tentu yang menjadi peneyebab bagi
anak tersebut untuk berperilaku seperti itu.
Jika
kita lihat dari sisi negatifnya, penggunaan ICT dapat berujung pada berbagai
keadaan merugikan. Misalnya, seorang anak kecil yang terlalu sering memainkan
gadget dibandingkan dengan bermain dengan teman sebayanya pasti akan kurang
sosialisasinya. Kelak hal ini akan membawa kesulitan dalam hidupnya karena dari
kecil tidak bisa bersosialisasi, maka di masa yang akan datang pun ia akan
merasa sulit bersosialisasi. Ia, lagi-lagi, akan merasa lebih nyaman untuk
bermain menggunakan gadgetnya dibandingkan dengan berusaha untuk dapat
bersosialisasi. Ia akan hidup bagaikan katak dalam tempurung, hanya statis di
satu tempat. Walaupun ICT memang terbukti dapat mendekatkan mereka-mereka yang jauh
secara fisik dari kita hingga terasa seperti tidak ada batas ruang dan waktu,
ICT justru dapat menjauhkan orang-orang yang benar-benar dekat dengan kita
secara fisik. Dua orang yang duduk bersebelahan asik memainkan gadgetnya
masing-masing. Terlalu asik bercengkrama dengan teman-teman yang jauh di sana,
sehingga melupakan orang yang sedang duduk di sebelahnya.
Dalam
bidang informasi dan komunikasi, dirasakan beberapa hal positifnya tentu salah
satunya adalah kemudahan dan kecepatan mendapatkan informasi. Hal ini melatih
seseorang untuk bekerja secara cepat, tepat dan efisien karena dengan
penggunaan ICT yang serba memudahkan, kita terbiasa untuk mengerjakan sesuatu
dengan cepat. Tetapi
kita juga harus melihat sisi negatifnya, yaitu dengan adanya beberapa oknum
yang memanfaatkan informasi yang diperoleh dari internet untuk hal-hal yang
tidak bertanggung jawab. Banyak sekali muncul hacker yang dengan seenaknya
menyalahgunakan dan mengacaukan informasi orang lain. Maraknya penggunaan ICT
yang semakin menyatukan seluruh dunia juga memicu banyak terjadinya tindak
kejahatan seperti penipuan dan penculikan. ICT yang menghadirkan dunia yang
seolah tanpa batas ini membuat beberapa orang terlalu mudah untuk percaya pada
apa yang dilihatnya di internet, padahal tidak semua informasi benar. Terlalu
mudah percaya sehingga dengan mudah pula mereka dijebak dan dirugikan.
ICT
juga mendorong adanya kecenderungan untuk berbohong pada setiap pengguna. Semua
orang ingin terlihat baik, apalagi kepada orang yang belum mengenal mereka.
Misalnya di profil jejaring sosial mereka, mereka pasti hanya akan menampilkan
hal-hal yang bagusnya saja. Orang-orang akan cenderung menampilkan informasi
palsu mengenai diri mereka serta menampilkan foto-foto yang diedit terlebih
dahulu demi meninggalkan kesan bagus di mata orang-orang. Selain itu, bagi para
pengguna gadget yang sudah kecanduan, akan sering timbul rasa cemas yang
berlebihan. Biasanya ketika mereka berjauhan dengan gadget mereka selama
beberapa waktu, jika mereka belum mengecek akun jejaring sosial mereka, jika
mereka belum meng-update status mereka, dan lain sebagainya.
Selain
itu muncul tren penggunaan gadget canggih. Orang-orang berlomba-lomba
bergonta-ganti gadget, sampai mereka rela merogoh kocek dalam-dalam hanya demi
mengantongi gadget keluaran terbaru atau dengan aplikasi tertentu. Padahal
belum tentu mereka membutuhkan gadget seperti itu, itu semua hanya demi gengsi
semata. Contohnya ketika sedang musim Blackberry, orang-orang dari segala
lapisan berbondong-bondong membeli telefon pintar yang satu itu. Mulai dari
golongan kaya raya bahkan hingga mereka yang berada di lapisan bawah pun
berlomba-lomba memilikinya demi gengsi.
Memang
dengan adanya ICT yang semakin berkembang mendorong pertumbuhan ekonomi serta
kemampuan dan kreativitas yang semakin tinggi. Persaingan terjadi dimana-mana
dan menuntut setiap pihak untuk lebih baik dari pihak yang lain. Tetapi hal ini
juga memicu terjadinya perilaku konsumtif yang merugikan, orang-orang semakin
tidak bisa menentukan prioritas kebutuhannya, semakin boros, lebih menyukai
segala sesuatu yang instan tanpa mereka harus berusaha serta kemerosotan yang
sangat drastis di bidang moral. Pergaulan semakin bebas, banyak pula
pembelajaran yang tidak didampingi oleh orang tua sehingga menjurus ke pemahaman
yang salah, tren pergaulan yang menyesatkan, mendorong orang melakukan
perilaku-perilaku menyimpang dan lain sebagainya.
Tentunya,
sebagai pengguna ICT yang cerdas, kita harus dapat menyeleksi pengaruh-pengaruh
yang dapat diakibatkan oleh ICT. Jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang
merugikan dan jangan lupa untuk berusaha memajukan juga orang-orang di sekitar
kita. Coba untuk mengedukasi orang-orang agar tidak hanya menerima pengaruh
buruknya saja, tetapi juga pengaruh baiknya. Kita harus semakin bijak menyikapi
segala perkembangan yang terjadi di zaman ini dan tetap berusaha melestarikan
nilai-nilai luhur bangsa yang semakin hari semakin terkikis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar