Saat ini
teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia berkembang dengan pesat,
sehingga menimbulkan implikasi bagi kehidupan masyarakat umumnya. Alat
komunikasi yang tadinya hanya berupa tulisan, sekarang sudah berkembang menjadi
telephone bahkan telephone genggam (HP) sudah bukan merupakan barang mahal
lagi, hampir semua lapisan masyarakat sudah terbiasa dengan alat komunikasi
handphone. Selain itu, informasi di era global menjadi tanpa jarak dengan
adanya perkembangan internet. Masyarakat jaman sekarang sudah banyak yang tidak
gaptek lagi, terutama di kota-kota sudah banyak tersebar warung internet
(warnet) yang melayani jasa penggunaan internet. Anak-anak sudah mulai terbiasa
menghabiskan waktunya di warnet untuk bermain internet. Di satu sisi,
perkembangan TIK berdampak positif, diantaranya dengan internet, dapat
memperoleh informasi dengan cepat, mendapat ilmu baru dan wawasan dari negara
lain, sebagai sumber belajar di sekolah, memperoleh teman untuk berbagi
informasi, bahkan bisa jadi terkenal juga karena internet.
Namun demikian, perkembangan TIK juga berdampak negatif bagi
masyarakat terutama yang menjadi sorotan adalah anak-anak, karena masa
anak-anak sampai remaja (usia sekolah) adalah masa meniru dan mencari sehingga
informasi negatif dapat dengan mudah masuk kepada anak-anak. Seperti contohnya
kekerasan, kenakalan remaja dan pornografi yang dapat dengan mudah diakses oleh
anak-anak. Yang lebih memprihatinkan adalah bila seorang anak ketagihan
pornografi di internet yang sekarang dapat diakses dengan mudah bahkan melalui
telepon genggam. Awalnya, mungkin seorang anak tidak berniat untuk melihat
pornografi dan akan memanfaatkan Internet untuk tujuan yang baik. Tetapi, situs
porno ini dapat muncul secara tiba-tiba saat seorang anak mencari bahan
informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk keperluan lainnya. Seorang anak
yang masih lugu belum dapat menilai baik atau buruknya suatu hal, maka seorang
anak usia 8-12 tahun sering menjadi sasaran. Seorang anak yang kecanduan akan
sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut
berulang kali. Anak dapat merasa bersalah tetapi tidak berani mengutarakan
perasaannya kepada orang-tuanya karena takut atau kesibukan ayah dan ibunya.
Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dari putaran biasa pada
saat normal. Akibat perputaran yang terlalu cepat ini, otak seorang anak dapat
menciut secara fisik sehingga otak tidak berkembang dengan baik. Suatu keadaan
yang dapat merusak masa depan seorang anak. Selain itu, gambar-gambar cabul
yang ada di situs web porno, biasanya akan melekat dan sulit untuk dihilangkan
dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama. Melihat dampak yang
dahsyat dari pornografi, maka yang pertama bertanggung jawab untuk
menyelamatkan anak-anak dari bahaya tersebut adalah orang tua di dalam
keluarga.
Dengan
mengetahui dampak negatif dari Internet, sebagai orang-tua perlu melakukan
hal-hal berikut:
- Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang Internet Dengan pengetahuan tersebut, maka orang tua akan mengetahui jika TIK itu ternya juga berdampak negatif apabila disalahgunakan pemanfaatannya.
- Yang terpenting adalah menanamkan rasa takut akan Tuhan, sehingga walau orang tua tidak ada, tetapi dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan melihat apa yang dilakukannya.
- Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat Kadang orang-tua merasa bangga dengan dapat meletakkan dalam kamar anak mereka sebuah komputer yang terhubung Internet. Hal ini sebenarnya akan membahayakan anak karena mereka dapat leluasa mengakses situs-situs yang tidak baik tanpa diketahui orang-tua. Sebaliknya, dengan meletakkan di tempat terbuka, misalnya di ruang keluarga, orang tua dapat memantau situs apa saja yang dibuka anak.
- Bantu agar anak dapat membuat keputusan sendiri Karena orang tua tidak dapat mengawasi anak 24 jam, biasakan anak untuk mengambil keputusan mulai dari hal-hal yang kecil. Misalnya, memutuskan untuk menggunakan pakaian yang mana atau tanyakan pendapat dan sudut pandang anak. Sehingga saat orang tua tidak ada atau saat muncul situs porno mereka dapat mengambil tindakan yang tepat.
- Batasi penggunaan Internet Jangan biarkan anak anak terlalu asyik di dunia maya. Tetapkan berapa lama Internet boleh digunakan dan situs apa saja yang boleh diakses. Jelaskan hal ini kepada anak-anak dan bantu anak untuk memahami keputusan ini.
- Jaga komunikasi yang baik dengan anak Sebagai orang tua harus meluangkan waktu untuk bercanda dengan anak dan berkomunikasi dengan terbuka. Komunikasi yang baik dan keakraban dengan anak akan memudahkan orang tua untuk menanamkan nilai-nilai moral.
- Mengawasi pergaulan anak-anak dengan mengatahui siapa teman sepermainannya.
Selain
orang tua, yang memiliki peran dalam pendidikan anak di era TIK adalah sekolah
dalam hal ini guru. Guru harus selalu memberikan pengarahan dan pembinaan
tentang dampak negatif dari teknologi terutama internet. Agama dan moral harus
dijadikan landasan utama dalam pembelajaran di sekolah. Guru harus selalu
mengingatkan pada anak didik tentang adanya hal-hal negatif sebagai dampak dari
perkembangan TIK. Lebih lanjut, guru harus selalu memberikan arahan agar anak
selalu ingat bahwa semua perbuatannya akan dilihat oleh Tuhan dan harus
dipertanggung jawabkan oleh masing-masing. Dengan demikian, tantangan bagi guru
di era TIK ini sangat lah besar, karena guru tidak hanya memberikan materi
pelajaran tapi yang terpenting adalah selalu mengajarkan nilai-nilai positif
yang sejalan dengan agama maupun budaya.
Dalam
pendidikan anak di era TIK, pengawasan oleh masyarakat pun perlu dilakukan.
Masyarakat harus peduli dan ikut mengawasi pergaulan anak-anak yang negatif.
Misalnya apabila ada aktifitas anak-anak yang menyimpang maka masyarakat bisa
menegur dan melaporkannya ke sekolah atau keluarganya. Keberadaan warnet yang
menjamur di kota-kota juga perlu ikut diawasi oleh masyarakat, jangan sampai
keberadaan warnet menjadi tempat anak-anak untuk berbuat yang negatif. Dengan
demikian, mudah-mudahan dengan adanya kerjasama dari orang tua, guru dan
masyarakat dalam membendung dampak negatif dari TIK maka anak-anak akan tumbuh
menjadi pemuda harapan bangsa yang berprestasi dan selalu berperilaku yang baik
sesuai dengan norma agama dan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar